Sketsa CROP CIRCLE Sleman




Crop Circle diatas ini identik dengan simbol cakra pertama.
lambang muladhara cakra. Cakra pertama dalam ilmu meditasi. Cakra pertama ini merupakan pintu pembuka untuk membangkitkan energi naga Kundalini.

Crop Circle di Berbah Sleman ini, untuk membuatnya diperlukan sejumlah Lingkaran sebanyak +/- 22 lingkaran.
silahkan di Otak-atik lagi sehingga menjadi sempurna atau persis sama dengan yang ada di Berbah, Sleman ini. dibuat berdasarkan foto udara ;

http://www.tribunnews.com/2011/01/27/foto-foto-terbaru-crop-circles-berbah-dari-udara


Foto-foto Terbaru Crop Circles Berbah dari Udara

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Tim dari Teknik Geodesi UGM mengambil foto terbaru Crop Circle Berbah Yogyakarta dari udara, Kamis (27/1/2011). Dua foto hasil jepretan udara itu diberikan kepada Tribun Jogja.


Pola Aneh Berbah tak Simetris Sempurna (3)

I MADE ANDI ARSANA 
Dosen Geodesi UGM
Mahasiswa S-3 Wollongong University Australia 

PEMETAAN oleh Tim Teknik Geodesi UGM dengan pesawat aeromodeling berhasil mengungkap bentuk dan dimensi/ukuran CC secara akurat. 

Dengan ilmu dan teknologi fotogrametri yang dikemas dalam Rapid Imaging and Mapping System, dihasilkanlah sebuah peta foto udara yang dengannya bisa diukur dimensi/ukuran CC tersebut. 

Diketahui bahwa diameter lingkaran terbesar adalah 54 meter dan ada dua lingkaran kecil di sisi timur dan barat dengan jarak keduanya 67 meter. Seperti yang telah dilansir di beberapa media, diketahui juga bahwa bentuk CC itu ternyata tidak simetris sempurna. 

Sementara itu, ada pandangan bahwa seandainya CC itu merupakan jejak dari landasan sebuah pesawat/mesin, seharusnya bentuknya simetris sempurna. Tentu saja pandangan ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa desain suatu mesin/pesawat selalu simetris. 

Masuk akal, karena demikianlah umumnya desain mesin/pesawat hasil karya manusia atau makhluk planet bumi. Ini mengarahkan dugaan bahwa CC itu hasil karya manusia. Selain itu, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa CC memang bisa dibuat oleh manusia dengan alat yang sederhana.(*) 

http://jogja.tribunnews.com/2011/01/27/pola-aneh-berbah-tak-simetris-sempurna


CC inilah yang buat heboh Sleman - Jogjakarta











CROP CIRCLE Sleman, apakah dibuat oleh Manusia ?











CROP CIRCLE dilokasi Desa Jogotirto, Kabupaten Sleman.










Bersama kak Dhini dan Fandi, kami menyaksikan CROP CIRCLE yang dibuat oleh [UFO ???] foto di abadikan dari Bukit Suru, dilokasi Crop Circle di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.


Crop Circle Tantangan bagi Dunia Sains

Headline
Foto: Istimewa
Oleh: Billy A. Banggawan
Teknologi - Selasa, 25 Januari 2011 | 12:34 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Pada 2002, Discovery Channel menugaskan lima teknisi aeronautic dan austronautic MIT untuk membuat Crop Circle (CC). Sukseskah?
Discovery Channel memberi syarat, mereka harus membuat CC paling tidak dengan tiga ciri. Yakni batang gandum tak patah, terdapat lubang uap pada batang gandum dan terdapat partikel besi berdiameter 10-50 mikrometer yang tersebar merata secara linear di formasi CC.
Kemudian, tim itu membuat sebuah CC dan berusaha memasukkan tiga syarat itu. Mereka menggunakan microwave emitter guna meningkatkan suhu batang gandum hingga berubah menjadi uap. Kemudian, mereka menggunakan flamethrower guna menyemprot partikel besi.
Namun ternyata, peralatan itu memakan terlalu banyak waktu dan tak efektif sehingga mereka terpaksa menggunakan pyrotechnic guna menyebarkan partikel besi secara merata.
Menggunakan teknologi canggih itu, teknisi MIT hanya dapat membuat dua ciri sempurna. Ciri ketiga tak tersebar merata. Tak hanya di Inggris, reproduksi CC juga pernah dilakukan peneliti Jepang Y Ohtsuki.
Ia berhasil menciptakan karakter asli CC dengan cara menjatuhkan bola api plasma ke sebuah piringan yang ditaburi debu alumunium. Karakteristik sederhanapun butuh ilmu pengetahuan yang cukup rumit.
Pada suatu hari, peneliti berusaha mereproduksi CC dengan segala karakteristiknya menggunakan derek seberat 40 ton untuk memasang penerangan bisa bekerja di malam hari.
Atraksi itu menarik banyak penonton yang ingin tahu. CC asli muncul tanpa adanya atraksi dan keramaian seperti itu. CC muncul tiba-tiba. Sains modern pun masih belum bisa menjelaskan dengan sempurna fenomena ini. Bagaimana menurut Anda? [vin]

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1175572/crop-circle-tantangan-bagi-dunia-sains


Bentuk "Crop Circle" Kedua seperti Daun

Editor: Tri Wahono

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Garis polisi dipasang untuk melindungi pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.

BANTUL, KOMPAS.com Bentuk crop circle yang ditemukan di  Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (25/1/2011) siang, diperkirakan memiliki bentuk yang berbeda dengan fenomena serupa di Berbah, Sleman. Untuk melihat bentuknya secara utuh masih sulit karena tidak ada bukit di dekatnya.
Agus Miyanto, warga Srimartani, yang sempat menengok ke lokasi, mengatakan, agak sulit melihat pola keseluruhan crop circle karena hanya melihat dari sisi samping. Ukurannya diperkirakan sekitar 30 meter-40 meter.
Namun, dilihat dari bentuknya, kemungkinan bantuknya bukan lingkaran utuh seperti crop circle di persawahan Jogotirto, Berbah, Sleman. Ia memperkirakan bentuk crop circle di Piyungan ini seperti alur daun yang kering. Polanya memanjang, bentuknya simetris dengan rebahan tanaman padi presisi.
Warga melaporkan temuan tersebut tadi siang sekitar pukul 13.00. Lokasi crop circle berada di sekitar persawahan tepi jalan raya Piyungan-Prambanan, tepatnya Dusun Wanujoyo Kidul, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul. (Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo)
http://sains.kompas.com/read/2011/01/25/16525017/Bentuk..quot.Crop.Circle.quot..Kedua.seperti.Daun


"Crop Circle" Dulu, Baru Angin Kencang  
Penulis: Irene Sarwindaningrum | Editor: Tri Wahono

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Warga menaiki bukit untuk melihat pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.

BANTUL, KOMPAS.com Sebagian pakar berbagai disiplin ilmu sempat memperkirakan bahwa crop circle yang muncul di area persawahan di Berbah, Sleman, Yogyakarta, kemungkinan terbentuk oleh pusaran angin. Hal tersebut didasari laporan sebagian warga yang mengaku melihat angin berputar di sekitar lokasi.
Namun, fenomena berbeda terjadi di Piyungan, Bantul, tempat ditemukannya crop circle kedua, Selasa (25/1/2011) siang ini. Menurut kesaksian warga sekitar, tidak ada angin kencang sebelum fenomena aneh tersebut ditemukan sekitar pukul 13.00. Hujan disertai angin justru terjadi setelah ditemukannya crop circle tersebut lebih kurang mulai pukul 14.00.
Angin yang berembus tidak sebesar di dalam Kota Yogyakarta. Seperti dilaporkan, siang tadi wilayah tengah Kota Yogyakarta dilanda hujan deras disertai angin kencang sehingga sempat merobohkan papan reklame, pohon beringin di depan Gedung Agung, dan bahkan menara radio Sonora di Ngampilan.
Meski demikian, ada seorang warga yang mengaku mendengar suara gemuruh sebelum crop circle kedua itu ditemukan. Warga yang tinggal sekitar 100 meter dari lokasi ditemukannya crop circle tersebut mendengar suara seperti pesawat terbang rendah sekitar pukul 09.00.
Crop circle kedua ini ditemukan di tepi jalan raya Piyungan-Prambanan, tepatnya Dusun Wanujoyo Kidul, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari crop circle pertama di Berbah, Sleman. Bentuknya belum dapat dipastikan karena tidak ada bukit di dekatnya, tetapi diperkirakan seperti alur daun yang memanjang, tidak seperti crop circle pertama di Berbah, Sleman, yang berupa lingkaran. Ukurannya pun sedikit lebih kecil.
http://sains.kompas.com/read/2011/01/25/17150965/.quot.Crop.Circle.quot..Dulu..Baru.Angin.Kencang..


BATAN Ukur Kadar Radioaktif "Jejak UFO"

Fenomena Crop Circle / Editor: Tri Wahono

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Warga menaiki bukit untuk melihat pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.

 
SLEMAN, KOMPAS.com - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Yogyakarta akhirnya menerjunkan ahlinya untuk meneliti kemungkinan area crop circle di Berbah, Sleman. Tim ke lokasi sejak Selasa (25/1/2011) siang. Tim yang beranggotakan M Yasid dan I Gede Sutresna itu akan meneliti tingkat kandungan radiasi partikel gamma, beta, dan alfa.
Menurut M Yasid, pihaknya akan mengukur kandungan udara di lokasi dan mengambil sampel tanah dan tanaman padi. Pihaknya akan meneliti apakah kandungan ketiga partikel tersebut aman atau tidak bagi pengunjung yang berada di tengah lokasi.
"Kalau radiasi partikel gamma bisa langsung tahu hasilnya tetapi untuk partikel beta dan alfa harus melalui penelitian laboratorium," katanya.
Hasil penelitian tingkat radioaktif ini akan di selesai diteliti sekitar sehari. "Mungkin hasil penelitian kandungan partikel beta dan alfa sudah bisa diketahui sore nanti atau besok pagi," jelasnya.
Sementara untuk hasil pengukuran radiasi partikel gamma di lokasi crop circle kandungannya normal. "Tidak ada anomali partikel gamma," jelasnya.
Nantinya, kalau hasilnya sudah diketahui kita bisa memutuskan apakah lokasi ini aman atau tidak bagi pengunjung.(Tribun Jogja/Hari Susmayanti)

http://sains.kompas.com/read/2011/01/25/13240144/Batan.Ukur.Kadar.Radioaktif..quot.Jejak.UFO.quot.


Bukti-bukti "Crop Circle" Buatan Manusia

Lingkaran Misterius /  Editor: Tri Wahono

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Garis polisi dipasang untuk melindungi pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.

SLEMAN, KOMPAS.com — Dua peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional memastikan, crop circle di Berbah, Sleman, Yogyakarta, buatan manusia. Kepastian tersebut dilakukan setelah tim dari Lapan dan Polres Sleman melakukan penyelidikan di lokasi, Selasa (25/1/2011) siang tadi.
"Ini buatan manusia. Kami menemukan beberapa bukti bahwa ini dibuat secara tradisional," tegas Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Sri Kaloka Prabotosari di lokasi sore tadi. Sri Kaloka datang bersama peneliti lain, Nizam Ahmad.
Tim dari Lapan tersebut mengungkapkan bukti-bukti lingkaran tersebut dibuat manusia. Bukti pertama pada titik sentral dari crop circle tersebut berupa lingkaran berdiameter 5 cm. "Di titik sentral tersebut, kami temukan ada lubang sedalam 25 cm dan lebar 4 cm yang kami duga sebagai titik pusat. Lubang tersebut dibuat dari batang atau pipa," tegas Sri Kaloka.
Tim Lapan juga menemukan adanya batang-batang padi yang patah dan akarnya tercerabut. "Itu akibat diinjak," jelasnya.
Sri Kaloka mengatakan, kemungkinan pembuat crop circle tersebut menggunakan tali dari pusat simetris yang kemudian dibuat beberapa pola. "Temuan kami, tidak semua pola itu sama, ada yang besar, ada yang kecil. Jadi kami yakin ini buatan manusia," ujar  Sri Kaloka.
Sementara itu, tim dari Polres Sleman juga menemukan jejak kaki manusia. Jejak kaki tersebut sebelumnya tidak terlihat karena tertutup batang padi yang roboh.
Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini yang hadir di lokasi crop circle mengatakan,  tidak ada jejak UFO di lokasi.
"Berdasarkan penyelidikan kami bersama tim dari Lapan, dugaan kami sama dengan tim dari Lapan. Ini buatan manusia," tegas Irwan Ramaini.
Selanjutnya, pihaknya masih akan tetap mengamankan lokasi dan meminta warga tidak memanjat bukti di dekat lokasi itu karena bisa membahayakan keselamatan. Satu orang tewas tadi siang setelah jatuh dari bukit. Polisi juga akan mencari pelaku pembuat lingkaran yang menghebohkan itu dan meneliti motifnya.

http://sains.kompas.com/read/2011/01/25/20062531/Buktibukti.Crop.Circle.Buatan.Manusia


Lagi, Crop Circle Ditemukan di Bantul

INILAH.COM, Bantul - Fenomena Crop Circle kembali menghebohkan warga Yogyakarta. Kali ini ditemukan di areal persawahan Dusun Wanujoyo Kidul, Srimartani, Piyungan, Bantul.

Headline
Gambar crop circle di Bantul Jogjakarta - krjogja.comCrop circle ini pertama kali ditemukan oleh Harjono, Selasa (25/1) pukul 10.30 WIB. "Saat itu saya sedang mencari rumput, tapi kok ada garis aneh di sawah. Setahu saya, ini sawahnya orang di luar dusun, warga Pajangan," akunya saat ditemui di lokasi.

Bentuk CC di Piyungan ini bentuknya hampir mirip dengan yang ditemukan di Berbah. Hanya saja, bentuknya lebih kecil serta kurang rapi. "Mungkin diameternya sekitar 25 meter. Saya lihat, juga ada banyak padi yang sudah berdiri diantara yang roboh. Berarti ini sudah agak lama sejak pertama kali terjadi," ungkap Harjono.

Sementara itu, Tukijo, warga yang rumahnya paling dekat dari lokasi juga tidak mendengar suara mencurigakan. Selama beberapa hari ini, dirinya juga tidak melihat adanya kilatan cahaya. "Biasa saja. Tidak ada suara aneh atau cahaya apapun. Kalau ada sesuatu sebelumnya, pasti saya mendengar. Lha wong, saya tidurnya pasti tengah malam," akunya.

Saat ini, di lokasi temuan 'jejak UFO' tersebut sudah diberi garis batas Polisi. Untuk melihat secara jelas tempat bekas 'UFO mendarat' tersebut juga sangat sulit. Pasalnya tidak ruang yang tinggi untuk bisa menjangkaunya.

Selain itu, kondisi tanaman padi di areal tersebut juga sudah tua dan hendak memasuki tahap panen. Sisa pad di lokasi tidak ada yang tercerabut, semuanya roboh dengan serasi searah jarum jam. [kr/mah]

http://nasional.inilah.com/read/detail/1177552/lagi-crop-circle-ditemukan-di-bantul


Berita Foto: "Crop Circle" di Piyungan

BANTUL, KOMPAS.com — Fenomena crop circle, lingkaran misterius yang terbentuk di areal persawahan, kembali ditemukan di wilayah Yogyakarta. Crop circle yang pertama ditemukan di wilayah Berbah, Sleman, Minggu (23/1/2011), dan yang kedua di Piyungan, Bantul, Selasa (25/1/2011) hari ini.
Lokasi corp circle di persawahan tepi jalan raya Piyungan-Prambanan, tepatnya Dusun Wanujoyo Kidul, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul. Warga melaporkan temuan tersebut sekitar pukul 13.00 meski pemilik lahan sebenarnya sudah mengetahui keanehan itu sejak 10 hari lalu.
Ukuran crop circle kedua ini lebih kecil ketimbang yang pertama, hanya sekitar 30-40 meteran. Polanya belum jelas diketahui, tetapi diperkirakan berbeda dengan crop circle yang pertama.
Belum diketahui siapa yang membuatnya. Sejauh ini, fenomena crop circle sering dikaitkan dengan UFO (unidentified flying object) dan alien. Namun, sebagian lain berpendapat, hal tersebut akibat fenomena alam atau bahkan sengaja dibuat manusia.

http://sains.kompas.com/read/2011/01/25/18522657/Berita.Foto:..quot.Crop.Circle.quot..di.Piyungan


Aslikah Crop Circle di Sleman Yogya?

Headline
Bayu Amus - blog.bayuamus.com
Oleh: Billy A Banggawan
Nasional - Selasa, 25 Januari 2011 | 17:45 WIB
INILAH.COM, Jakarta – Kemunculan Crop Circle (CC) di Sleman, Yogya cukup menggemparkan Indonesia. Komunitas pengamat benda terbang tak dikenal (UFO) Beta-UFO pun melakukan penyelidikan. Bagaimana hasilnya?
Crop Circle di Sleman memiliki diameter 60-70 meter. CC ini merupakan pola lingkaran pertama yang bisa diteliti oleh kelompok pengamat UFO Beta-UFO ini. CC sebelumnya di Tuban, belum sempat diselidiki oleh kelompok tersebut.
Namun, mengingat CC Sleman telah diamankan Polsek setempat, penyelidikan pun tak bisa dilakukan secara jauh dan mendetil. Seperti apa temuannya, Direktur Beta-UFO Indonesia Bayu Amus menceritakan pada INILAH.COM.
Bagaimana hasil penyelidikannya?
Kita sebenarnya tidak bisa bertindak lebih jauh disana, termasuk mengambil sampel atau melakukan uji coba di labolatorium untuk melihat strukturnya. Namun, secara umum ada indikasi kuat bahwa CC Sleman adalah asli.
Apa yang membuat Anda yakin CC Sleman asli?
Pertama, batang padi yang ada disana tak ada yang patah, jadi Cuma roboh seperti ditidurkan. Menariknya, pada dalam waktu sehari batang padi itu sudah mulai berdiri tegak kembali.
Jika itu merupakan rekayasa yang biasanya karena injakan maka batang biasanya akan patah. Kedua, setelah melakukan pengamatan, tak ada jejak mesin, manusia atau hewan. Ketiga, robohnya batang padi tersebut searah jarum jam.
Hal lain apa yang membuat Anda yakin?
Meski ciri lain seperti panas atau gelombang elektromagnetik tak terlalu terlihat, karakteristik fisik yang ada menunjukkan bahwa batang padi tak patah, hanya dirobohkan hingga bengkok.
Secara sekilas tak ada gangguan elektromagnetik, radiasi pun belum bisa diperiksa. Namun, jika lembaga penelitian serius mau berpartisipasi mengeceknya pada level mikroskopik, maka keabsahan bisa lebih kuat.
Apa ciri suatu CC asli?
Pada CC asli biasanya tanaman mengalami perubahan, misalnya sendi-sendinya membengkak dan tak patah. Kemudian, batang yang tadinya lurus akan berbelok dengan sempurna. Sayangnya, hal ini tak bisa diamati karena sudah diamankan polisi.
Kalau CC ini asli, bisa jadi muncul lagi CC lagi di tempat yang berdekataan dengan titik kemunculan pertama.
Adakah lembaga atau ahli pemerintah yang melakukan penyelidikan juga?
Katanya kapolres mengundang ahli astronomi, saya sendiri tak tahu mengapa yang diundang ahli astronomi, nati akan kita lihat juga hasilnya ahli itu yang kemudian akan kami kroscek.
Namun, dari anggota kami, sebagian besar positif bahwa ini asli bukan buatan manusia. Kami menyayangkan mengapa yang meneliti itu ahli antariksa, soalnya kejadian ini jelas tidak ada berhubungan dengan antariksa. Kalau mau seharusnya mengirim ahli biologi atau tim yang mampu meneliti radiasi, itu lebih cocok dibanding ilmuwan angkasa luar. [ast]

http://nasional.inilah.com/read/detail/1177762/aslikah-crop-circle-di-sleman-yogya


Pembuat Crop Circle Sleman Terinspirasi Film UFO

Kemas Irawan Nurrachman - Okezone 
JAKARTA - Pembuat lingkaran berpola atau Crop Circle di Sleman diduga dilakukan oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada. Pria yang belum diketahui identitasnya tersebut mengaku sengaja membuat pola tersebut.

“Jejak UFO ini terinspirasi oleh beberapa jejak UFO yang telah diketahui faktanya di beberapa tempat di Jerman dan California Amerika,” papar pria yang dikenal jago matematika ini seperti dilansir studentmagz, Selasa (25/1/2011).

Mahasiswa tersebut menjelaskan, Circle Crop yang dibuatnya hampir mirip dengan Circle Crop fiktif yang ada di Jerman sekira tahun 1980-an. ''Jejak UFO seperti itu sudah ada sejak lama,'' katanya lewat chat.

Untuk mengerjakan pola dan gambar tersebut, dirinya dibantu oleh lima temannya.

“Seorang mahasiswa MIPA UGM yang kebetulan tidak balik kampung ketika liburan, dan nekat mengikuti teman-teman di kampusnya ke Sleman. Menurutnya yang sebenarnya mengharamkan info ini diterbitkan, tapi dia memastikan circle crop itu murni perbuatan ia dan teman-temannya yang lebih dari enam orang.”

Sebelumnya, warga Dusun Kracakan dihebohkan dengan pemandangan aneh di lokasi persawahan dusun setempat. Pemandangan aneh itu berupa robohnya batang padi yang membentuk beberapa lingkaran besar dan kecil.

Anehnya, lingkaran batang padi yang roboh tersebut seperti tulisan kaligrafi. Sedangkan besarnya lingkaran diperkirakan antara 15-20 meter. Bahkan, ada yang menduga pemandangan aneh itu merupakan bekas pendaratan pesawat UFO dari planet lain.(kem)

http://news.okezone.com/read/2011/01/25/340/417696/340/pembuat-crop-circle-sleman-terinspirasi-film-ufo
 


Fakta Dibalik Jejak Ufo di Sleman

gambar Jejak Ufo di Sleman Jogjakarta, fakta dibalik jejak ufo di Sleman, foto crop circleJejak Ufo Sleman Kerjaan Mahasiswa
Faktanya adalah jejak Ufo di Sleman berupa crop circle itu adalah murni ulah perbuatan manusia, alias rekayasa saja. Para pelaku pembuat jejak Ufo ini tak lain dan tidak bukan adalah perbuatan beberapa mahasiswa yang kebetulan sedang liburan. Darimana fakta dibalik jejak Ufo di Sleman ini bisa terungkap? Dan apa benar yang punya ide kreatif itu adalah mahasiswa?


Hal ini adalah pengakuan salah seorang mahasiswa dari daerah asal Studentmagz.com berada. Seorang mahasiswa MIPA di Jogja yang kebetulan tidak balik kampung ketika liburan, dan nekat mengikuti teman-teman di kampusnya ke Sleman. Menurutnya, yang sebenarnya mengharamkan info ini diterbitkan, circle crop itu murni perbuatan ia dan teman-temannya yang lebih dari enam orang.

''Kami yang membuat jejak UFO ini adalah anak-anak Sains MTK dan Pertanian,'' terang mahasiswa yang setahu saya baru tamat SMA tahun 2008 ini. Si mahasiswa memang
cukup pintar soal Matematika dan gila internet. Sayangnya, si mahasiswa tidak mau memberi tahu menggunakan alat apa mereka membuatnya. Sebenarnya masih banyak lagi isi sms dan chat kami lewat FB yang sengaja tidak diterbitkan.

Secara logika, dapat kita ketahui mahasiswa gokil ini menggunakan pembajak sawah yang beroda, melihat dari hasil jejak crop circle yang disebut warga jejak UFO itu.

Lihat saja Padi yang mereka gilas jatuhnya searah. Menurut mahasiswa berambut cepak dan berkacamata ini (maaf kalau ditulis ya bro ciri-cirinya), pembuatannya sangat
rumit, mereka merancang dengan baik-baik menggunakan desain dan ilmu hitung Matematika dengan sangat teliti.

Darimana mereka terinsfirasi dan dapat contoh Jejak Ufo ini.
(Sekali lagi maaf bro...) Jejak UFO ini terinpirasi oleh beberapa jejak Ufo yang telah diketahui faktanya di beberapa tempat di Jerman dan California Amerika. Bahkan
menurutnya di Jerman jejak Ufo fiktif seperti di Sleman ini sudah dibuat ketika Tv-tv di Indonesia masih didominasi oleh Tv hitam-putih, tahun 80-an!

''Jejak Ufo seperti itu sudah ada sejak lama,'' katanya lewat chat. Terang saja setelah tim Studentmagz.com melakukan riset lewat internet, fakta itu benar, bahkan
beberapa pelaku pembuat jejak Ufo di Jerman malahan mem-video-kan ulang cara mereka membuat jejak Ufo tersebut dalam berbagai bentuk yang sangat indah jika dilihat
dari ketinggian.

Tapi Studentmagz.com tidak terkejut ketika mendapati jawaban alasan mereka membuat crop circle yang katanya jejak Ufo ini. Pertama, tentu saja mencoba dan mempraktekkan kemampuan Matematika terapan dan desain mereka, yang tidak disangka-sangka sebelumnya, berhasil dan bernilai seni tinggi serta diberitakan secara jor-joran di Tv swasta. Kedua, tentunya mahasiswa pintar-pintah dan cerdas ini ingin mencari sensasi.

''Daripada ikutan pusing mikiran Gayus, mending bikin heboh aja,'' ujarnya dengan kode Laughing Out Loud (LOL) di desktop chatting-nya.

Mulanya admin blog ini sangat tidak percaya pada teman kenalan lewat basket dulu ini, sempat pula percaya bahwa jejak Ufo itu adalah fakta dan benar. Namun secara logika, seharusnya jika benar Ufo mendarat disana pastilah akan terbenam. Bayangkan saja, pesawat jet saja beratnya tidak kurang dari beberapa ton apalagi Ufo, pastilah ladang yang tanahnya sangat gembur itu langsung tenggelam. Logika bukan?

Hot!: Lihat cara membuat Jejak Ufo, Crop Circle!

Update: Setelah sempat ditayangkan di Metro TV, Kompas, Detik, Vivanews, Tempointeraktif, Okezone serta beberapa media nara sumber mahasiswa mengaku pembuat Ufo Sleman, tidak lagi bisa dikontak via YM maupun FB. Pengakuan diatas, lewat chatting, belum bisa dikonfirmasi dua kali setelah terakhir lost contact Senin (24/1) sekitar 11.30 WIB malam. 
 
http://www.studentmagz.com/2011/01/fakta-dibalik-jejak-ufo-di-sleman.html


Siapakah yang biasa membuat CC

Benarkah Crop Circle Buatan Alien?


Headline
Foto: Istimewa
Oleh: Billy A. Banggawan
Teknologi - Selasa, 25 Januari 2011 | 14:02 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Ketika sains gagal mengungkap rahasia Crop Circle (CC), penjelasan alternatif pun muncul. CC merupakan hasil karya alien.
Pada 1966 terdapat laporan luar biasa aneh. Di sebuah kota kecil di Tully, Queensland, Australia, seorang petani tebu melaporkan adanya UFO yang terbang dari alang-alang.
Ketika ia menyelidiki lokasi terbangnya UFO, ia melihat alang-alang di atas air rawa merunduk dengan pola lingkaran searah jarum jam.
Menakjubkannya, jalinan alang-alang yang tercipta mampu menahan berat 10 pria dewasa. Di Inggris, beberapa saksi mata mengaku pernah melihat obyek terbang tak dikenal pada malam kemunculan CC.
Seorang polisi Sillbury Hill pernah mengaku melihat tiga pria tinggi mengamati ladang gandum. Ketika petugas polisi menghampiri, mereka lari dan menghilang.
Sesudahnya, polisi itu mendengar suara berdengung statik aneh, dan ia menyaksikan batang-batang gandum mulai merunduk mengiringi suara dengungan itu.
Pada malam itu, seorang saksi berhasil memotret obyek terbang tak dikenal itu. Apakah CC benar merupakan jejak UFO? Atau hanya kode rahasia untuk manusia? Tak ada bisa memastikannya.
Namun, dugaan ini semakin panas akibat adanya pengakuan seorang mantan sersan polisi Inggris yang mengaku para petani Inggris dibayar pihak militer untuk segera meratakan CC setelah muncul. Apa militer Inggris mengetahui apa yang tak boleh diketahui?
Misteri ini akan terus hidup di zaman modern hingga kita benar-benar mendapat bukti sains yang solid dan masuk akal. Atau, ukiran ‘Mowing Devil’ memang benar? Mungkinkah CC memang buatan 'setan'? [vin]

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1175582/benarkah-crop-circle-buatan-alien


Beta-UFO Tak Percaya Crop Circle Dibuat Manusia

Nurul Arifin - Okezone 
SURABAYA- Komunitas Beta-UFO Surabaya menganggap mustahil jika Crop Circle Sleman dibuat oleh manusia. Hal itu terlihat pola rebahan dan patahan tanaman yang simetris, selain itu pertimbangan waktu yang hanya semalam.

"Tidak mudah menentukan buatan manusia atau makhluk di luar bumi. Namun jika dilihat pola dan rebahan, mustahil dibuat oleh manusia secara manual," kata Nur Agustinus, Ketua Kominitas Beta-Ufo, Surabaya, Selasa (25/1/2011).

Menurutnya, Crop Circle tersebut hanya bisa dibuat menggunakan gelombang panas dan frekuensi suara pada tingkat tertentu. Namun dugaan kuat Crop Circle dibuat menggunakan frekuensi suara.

Terlebih lagi, sebelum terbentuk, warga sekitar mengaku mendengar suara gemuruh. Di Inggris pernah ada kejadian serupa, waktu itu seorang polisi mendengar suara mendengung, bersamaan dengan itu sejumlah tamaman membentuk seperti yang ada di Sleman itu.

"Memang ada teknologi dengan frekuensi tertentu maka menyebabkan tanaman menjadi roboh. Sayangnya teknologi itu sampai saat ini masih tanda tanya," katanya di Markas Beta UFO Jalan Krembangan, Surabaya.

Meski dia tidak menyebutkan Crop Circle ini buatan makhluk luar bumi atau UFO, namun di Indonesia sendiri sering terjadi penampakan makhluk luar angkasa itu. Data yang dihimpung Komunitas Beta UFO, fenomena ini terjadi sejak 1940 hingga saat ini.

"Baik itu penampakkan UFO terbang di angkasa maupun yang mendarat. Bahkan pada tahun 1964 pemerintah militer kita pernah menembak UFO. Termasuk TNI AU pernah mengejar benda asing yang diindikasi UFO hingga ke arah Lampung," jelasnya.

Sebelumnya, warga Dusun Kracakan dihebohkan dengan pemandangan aneh di lokasi persawahan dusun setempat. Pemandangan aneh itu berupa robohnya batang padi yang membentuk beberapa lingkaran besar dan kecil.

Anehnya, lingkaran batang padi yang roboh tersebut seperti tulisan kaligrafi. Sedangkan besarnya lingkaran diperkirakan antara 15-20 meter. Bahkan, ada yang menduga pemandangan aneh itu merupakan bekas pendaratan pesawat UFO dari planet lain.(kem)

http://news.okezone.com/read/2011/01/25/340/417754/340/beta-ufo-tak-percaya-crop-circle-dibuat-manusia
 


Fisikawan Undip : "Crop Circle Fenomena Alam"

Nugroho Setyabudi - Okezone
Warga Sleman tengah melihat lokasi yang diduga pendaratan pesawat UFO (Foto: Danang/okezone)
SEMARANG - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan crop circle yang ada di Sleman, Yogyakata, buatan manusia. Namun fisikawan Universitas Diponegoro Dr M Nur mempunyai anggapan berbeda.

M Nur menyakini fenomena lingkaran berpola tersebut bukan dibuat oleh manusia maupun jejak benda asing atau unidentified flying object (UFO).

“Namun murni suatu fenomena alam. Karena tidak mungkin crop circle itu dibuat manusia sebab polanya sangat rapi, bentuknya amat teratur, apalagi kemunculannya sangatlah tiba-tiba dan cepat,” tutur M Nur di Semarang, Selasa (25/1/2011).

Dia menilai fenomena tersebut sesuai dengan teori elektro hidro dinamika. Fisikawan yang telah enam tahun bergelut dengan ilmu fisika plasma itu menjelaskan fenomena crop circle disebabkan tertariknya ion-ion positif yang ada di awan ke bumi.

"Awan kan mengandung ion-ion negatif, sedangkan bumi bermuatan negatif.  Suatu ketika bisa saja ion-ion itu tertarik ke bumi dan saling terintervensi membentuk pola," paparnya.

Biasanya, kata dia, pola yang terbentuk akibat intervensi ion yang sering disebut "angin ion" itu lingkaran, karena pergerakannya cenderung berbentuk spiral dan berputar-putar.

"Dalam waktu singkat, pola crop circle itu bisa terbentuk. Karena itu mustahil kalau dibuat manusia, apalagi saya semakin yakin karena saat itu tengah hujan disertai angin," katanya.(kem)

http://news.okezone.com/read/2011/01/25/340/417899/fisikawan-undip-sebut-crop-circle-fenomena-alam


Polres Sleman Selidiki Pembuat Crop Circle Sleman

Warga Sleman tengah melihat lokasi yang diduga pendaratan pesawat UFO (Foto: Danang/okezone)
SLEMAN - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan bahwa lingkaran berpola yang ditemukan di Sleman buatan manusia. Polisi pun akan melakukan penyelidikan atas penemuan LAPAN.

“Kami akan melakukan penyelidikan. Belum bisa disimpulkan apakan itu terkait pidana atau seni,” kata Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini di lokasi crop circle, Sleman, Yogyakarta, Selasa (25/1/2011).

Namun jika benar itu adalah perbuatan seni, polisi mengaku tidak bisa menjerat pembuat. “Itu tergantung yang punya lahan. Kalau mereka melaporkan ya baru bisa ditindak,” tuturnya.

Sebelumnya LAPAN memastikan lingkaran berpola yang ada di Sleman buatan manusia. Ini dapat dilihat dari ditemukannya lubang pusat sedalam 25 sentimeter dan lebar empat sentimeter.

Sebelumnya, warga Dusun Kracakan dihebohkan dengan pemandangan aneh di lokasi persawahan dusun setempat. Pemandangan aneh itu berupa robohnya batang padi yang membentuk beberapa lingkaran besar dan kecil.

Anehnya, lingkaran batang padi yang roboh tersebut seperti tulisan kaligrafi. Sedangkan besarnya lingkaran diperkirakan antara 15-20 meter. Bahkan, ada yang menduga pemandangan aneh itu merupakan bekas pendaratan pesawat UFO dari planet lain.(Priyo Setyawan/Koran SI/kem)

http://news.okezone.com/read/2011/01/25/340/417879/polres-sleman-selidiki-pembuat-crop-circle-sleman


LAPAN Pastikan Crop Circle Sleman Buatan Manusia


Warga Sleman tengah melihat lokasi yang diduga pendaratan pesawat UFO (Foto: Danang/okezone)
SLEMAN - Misteri lingkaran berpola atau crop circle yang ditemukan di Sleman, Yogyakarta akhirnya terpecahkan. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan crop circle di Sleman buatan manusia.

“Dipastikan buatan manusia, indikasinya terlihat dari ciri-ciri rebahan padi yang tidak beraturan dan tidak simetris. Jika menggunakan alat canggih bentuknya akan simetris dan beraturan,” kata Kepala Pusat Pemanfaatan Scien dan Antariksa Lapan, Sri Kalpoka Prabotosari.

Ini dikatakan Sri Kaloka seusai meninjau circle crop di Dusun Kracakan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (25/1/2011).

Penemuan lainnya, tambah Sri Kaloka, adanya lubang pancang sedalam 25 sentimeter dan lebar 4 sentimeter.

“Kami juga menemukan ada batang padi yang tidak rebahan karena ditopang dengan patok yang terbuat dari cor semen setinggi 1 meter. Sehingga dari penelitan tersebut dipastikan bahwa ini buatan manusia,” tuturnya.

Sebelumnya, sekira enam mahasiswa di Yogyakarta mengaku telah membuat crop circle. Ini dilakukan untuk mencari sensasi dan iseng semata. Mereka membuat gambar tersebut dengan pola yang detail.(Priyo Setyawan/Koran SI/kem)

http://news.okezone.com/read/2011/01/25/340/417869/lapan-pastikan-crop-circle-sleman-buatan-manusia


Cukup Rp2 Ribu untuk Lihat Crop Circle dari Atas

Danang Prabowo - Okezone
Sejumlah warga menggunakan jasa sewa tangga (foto: danang/okezone)
SLEMAN- Lokasi persawahan di Desa Jogotirto Berbah Sleman yang diduga bekas pesawat UFO memberikan keuntungan bagi warga sekitar. Di antaranya, jasa parkir dadakan, penjual dadakan, maupun jasa tangga yang berada di lokasi tersebut.

"Tangga ini memberikan kemudahan untuk melihat dari dekat. Dari pada harus naik Gunung Suru, lebih baik dengan membayar Rp2000 untuk sekali naik," ujar Hadi, warga Piyungan Bantul.

Sedana juga dikatakan Eri, dia rela mengogoh kocek untuk mengambil gambar menggunakan tangga tersebut. "Saya tidak tau itu ide siapa. Tapi, saya pikir itu ide cerdas," ujar warga Kauman Gondomanan Yogyakarta ini usai memotrek menggunakan kameranya.

Sementara, Suparman (39th) warga Krasaan mengungkapkan, tangga ini untuk memberikan kemudahan dalam melihat jejak yang masih misterius tersebut.
"Ini inisiatif kelompok warga semalem. Setelah kami berembuk, kami putuskan di bawa ke sini untuk jasa yang kepingin melihat lebih dekat," katanya.

Sumarman mengaku, nantinya uang hasil pendapatannya untuk tambahan pemasukan kas desa. Sebagin lainnya disisihkan kepada pemuda kampung yang turut menjaga tangga ini.

"Sampai saat ini, sudah ada pemasukan sekitar 300 ribu-an. Ini baru tadi pagi. Tangganya-pun milik kelompok bukan milik person," ujarnya.

Suparman mengatakan, sambil menunggu kepastian dari peneliti Lapan yang akan datang melakukan penelitian pukul 14.00 nanti. "Info yang saya dengar, Tim Lapan akan datang pukul 14.00, tapi kepastiannya saya tidak tau," pungkasnya(ahm)

http://news.okezone.com/read/2011/01/25/340/417763/340/cukup-rp2-ribu-untuk-lihat-crop-circle-dari-atas


UFO Jadi Dongeng di Gunung Kidul?

Headline
Foto: Ilustrasi
Oleh: Billy A. Banggawan

INILAH.COM, Jakarta – UFO telah lama jadi misteri tak terpecahkan bagi orang awam maupun para ilmuwan. Ternyata, sejak dulu UFO telah ada di Gunung Kidul, namun dengan nama berbeda. Benarkah?
‘Pulung Gantung’ sudah menjadi misteri yang terus hidup di Yogyakarta, terutama warga Sleman dan Gunung Kidul. Pulung Gantung merupakan cahaya-cahaya misterius yang kerap muncul dan beterbangan dan selalu memakan korban.
‘Pulung Gantung’ memakan korban manusia dan hewan peliharaan warga. Banyak orang mengaitkan peristiwa ‘Pulung Gantung’ ini dengan makhluk bernama Banaspati. Banaspati sendiri merupakan sosok makhluk halus berbentuk api yang bisa berubah bentuk menjadi apa saja.
Sekitar Mei 2001, di Gunung Kidul terdapat laporan 200 ekor kambing menjadi korban. Hewan-hewan itu awalnya diterkam, dihisap darahnya dan diambil hatinya.
Pada 27 Mei 2010, di Sleman tepatnya di Dusun Sompilan, Tegaltirto, Berbah, Sleman ‘Pulung Gantung’ membunuh delapan ekor kambing dan 14 ekor angsa.
Hewan-hewan ini mati kehabisan darah dan dagingnya masih utuh dan serangan ini baru diketahui warga pada dini hari pukul 5.00. Peristiwa ini mirip yang terjadi di peternakan Las Animas County Colorado yang sempat menggegerkan Amerika Serikat (AS).
Saat itu, UFO diduga menculik salah satu sapi dan mengambil organ reproduksinya. Namun, bedanya terlatak pada mutilasi hewan itu. Jika di Yogyakarta hewan masih utuh dan hanya kehabisan darah, di Colorado hewan termutilasi dan organ reproduksinya diambil.
Menurut pemilik peternakan Mike Duran, ternaknya diculik alien yang mengangkat dan menjatuhkannya kembali ke sungai (tempat bangkai sapi ditemukan). "Ada lingkaran cahaya di udara. Saya melihatnya dan tiba-tiba menghilang." [vin]